Senin, 02 April 2012

surat cinta


                                            depok, 2 April 2012


Teruntuk 2 orang yang palingku syangi di dunia ini, ibu dan papa

Assalamualaikum Wr Wb

Dengan surat ini, ananda menyampaikan bahwa saat ini ananda dalam keadaan sehat walafiat. Anandapun berharap ibu dan papa juga senantiasa dalam limpahan rahmat dan lindungan Allah SWT. Amin…..

 
          Bu,,Pa,, hari ini adalah tanggal 2 april.. itu berarti beberapa hari lagi dina akan melepas usia 18 dan memasuki usia 19. Usia yang sangat tak ingin dina temui sebenarnya. Karena, sampai usia yang telah cukup besarpun dina belum bias membalas semua jasa ibu dan papa. Masih banyak kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa dina pada ibu dan papa yang sampai saat ini masih membuat dina merasa sebagai anak durhaka.
               Dari kecil, ibu selalu mengajarkan dina tentang disiplin dan kerapian serta mengajarkan dina bagaimana “gadih” minang yang baik. Tapi, ketika itu dina sering mengelak dan bermalas-malasan dengan apa yang ibu perintahkan. Dan dina baru sadar, ternyata manfaatnya dapat dina rasakan sekarang setelah jauh dari ibu. Dina sudah biasa dengan disiplin dan dapat mengurus diri sendiri serta dikenal rapi oleh teman-teman dina (semoga). 
 
               Dari kecil, papa selalu mengajarkan dina tentang kesopanan, dan agama. Sehingga papa yang paling senang megetahui dina diterima di SMA 1 Padang Panjang, karena papa tau disana anak gadsnya akan dikuatkan oleh ilmu agama. Dan tidak akan ragu lagi melepas dina bila saat kuliah dina berada jauh dari orang tua.

               Teringat, dulu waktu kecil. Dina marah entah kenapa, lalu ibu dan papa membujuk dina agar tidak merengek dan menangis lagi. Lantas, dina semakin marah dan menangis di kamar mandi lalu memainkan sikat gigi yang ada di kamar mandi. Dina belum meminta maaf atas kenakalan dina waktu kecil, walaupun sekaranga ibu dan papa sering bercerita kalau waktu kecil dina adalah anak yang sangat penurut dan patuh.
 
              Ketika SD, ibu dan papa selalu mengajari dina setiap malam secara bergantian. Padahal dina tau ibu dan papa sangat lelah dengan pekrjaan, tapi dina tetap saja merengek mintak diajari. Sehingga prestasi dina waktu SDpun membuat ibu dan papa bangga.

              Ketika MTs, ibu dan papa menitipkan dina di kos. Supaya dina tidak kelelahan PP karena rumah cukup jauh dari sekolah. Tapi, setiap saat dina mengeluh tentang lelahnya belajar di MTs dan menjadi alas an untuk jarang pulang kerumah setiap minggunya. 

               Ketika SMA, ibu dan papa sangat bengga dina bias lulus di SMA N 1 Padang Panjang dan tinggal di asrama. Hampir setiap minggu ibu dan papa berkunjung ke asrama untuk melihat keadaan dina. Tapi, dina malah berlmalas-malasan untuk menemui ibu dan papa. Padahal, ibu dan papa sangat mencemaskan keadaan dina.

               Ketika bimbel, papa dan ibu sering menelpon. Tapi, ditelpon dina sering mengeluh dan melimpahkan semua rasa stress pada ibu dan papa. Hal yang seharusnya tidak dina lakukan karena itu akan menambah kecemasan ibu dan papa.

               Ketika hari pengumuman SNMPTN, ibu dan papa mengajak dina untuk pergi jalan-jalan agar dina tidak stress memikirkan hasil yang akan keluar. Tapi dina malah menggerutu sepanjang jalan kenapa ibu dan papa mengajak jalan-jalan disaat seperti ini.

               Sore itu, pengumuman SNMPTN. Hasilnya pun diketahui. Ibu dan papa menangis terharu karena dina lulus. Walaupun di pilihan kedua. Tapi, dina malah menangis karena tak lulus di pilihan pertama dan tidak bersyukur.

              Ketika dina mulai menyerah dan hamper memutuskan untuk tidak kuliah tahun ini karena biaya yang mahal, papa dan ibu terus meyakinkan dina agar tetap melanjutkan kuliah. “nak, jangan pikirkan biaya.yang penting kamu sekolah. Masalah biaya biar apa dan ibu yang mencari”. Kata-kata itu yang akhirnya mampu membujuk dina untuk tetap disini.

Begitu besar perhatian papa dan ibu untuk dina…

               Saat liburan semester, dina jarang berada di rumah disiang hari. Dina lebih sibuk mengurus acara dan lebih mementingkan reuni dengan teman-teman dina. Padahal, ibu dan papa sangat merindukan kehadiran dina dirumah dan berkumpul bersama dengan keluarga. Dan  saat dina berada dirumah ibu dan papa selalu mengantarkan dan memenuhi keinginan dina. Sampai-sampai nanda dan filzah merasa cemburu dan ibu dan papa memarahi mereka ketika mereka mengeluh dan menuntut hal yang sama.

               Ketika dina jatuh sakit beberapa minggu lalu, ibu dan papa sering menelpon. Tapi dina malas mengangkatnya. Padahal disana ibu dan papa sangat mencemaskan keadaan dina. Sangat mengkhawatirkan separah apa demam dina. Karena ibu dan papa tau kalau jika dina demam itu biasanya lama bahkan sampai berminggu-minggu. Ditelpon ibu selalu mengingatkan dina untuk minum obat, tapi dina tidak menuruti nasehat ibu.

               Sampai hari ini, ibu menelpon dan menanyakan apakah kiriman ibu sudah diambil. Dina hanya menjawab simple belum. Padahal ibu sudah susah payah membuatkan lauk agar dina tidak sembarang makan disini. Agar dina bias selalu menikmati enaknya masakan rumah.

                Maghrib ini, dina baru pulang dan langsung pergi ke TU asrama untuk mengambil kiriman dari ibu. Lau dina ke kamar. Stelah membuka bingkisan tersebut, dina menemukan ada yang beda di dalam kotak itu. Biasanya isinya hanya lauk. Tapi, skarang ibu menambahkannya dengan obat demam. Agar dina minum obat ketika sakit. Ibu  tau kalau dina pasti tidak minum obat ketika sakit kemaren. Air mata langsung pecah ketika menemukan obat tersebut.  

Ibu,papa…. Terima kasih banyak atas semuanya. Selama ini dina cuek dengan semua perhatian yang iu dan papa berikan. Selama ini dina tidak memperhatikan bahwa semua nasehat dan pelajaran yang ibu dan papa berikan sangat bermanfaat bagi dina sekarang.

Bu,pa…maafkanlah anakmu ini. Karena selama ini hanya menyusahkan dan menambah beban pikiran ibu dan papa dengan keluhan-keluhan yang kekanak-kanakan.
Dina berjanji akan menjadi anak yang lebih dewasa dan tidak menyusahkan orangtua lagi.
                                                                                                                                              
                                    
                                                                                                                                                wassalam





Tidak ada komentar:

Posting Komentar