Kamis, 12 April 2012

keterikatan hati..


Yap,, hari ini kamis 12 April 2012.. itu artinya apa? UTS terakhir ndrooooooo……. Seneng bgt kalo minggu penyiksaan oleh beberapa lembar kertas dengan coretan tinta itu sudah berakhir. Yak, ada waktu buat libur dan mengistirahatkan pikirian, hati, lidah, mata, dan jemari tangan selama 3 hariiiii…..






Tapi jangan senang dulu! Hari ini terasa begitu berbeda. Biasanya teman-temanku yang lain kalo UTS udah selesai girang banget banget sampai lebay bgt kebangetan dah. Sementara hari ini aku justru merasa HAMPA bgt. Pikiran dan hati sangat kacau. Berbagai persaan, dan prasangka  yang ga jelas berkecamuk di dalam hati #lebay  (tapi emang gitu kok)

Persaan seperti itu memuncak ketika selesai waktu maghrib. Semakin menjadi-jadi sehingga membuatku menjadi orang aneh yang terus mengeluh dan tidak nyaman dengan apa-apa. Rasanya pengen ketawa lepas, tapi ga ada yang bikin lucu. Pengen nangis banget, tapi sebenrnya ga sedih. Dan pengen banget nge-hedon, tapi ga punya duit. Hahahha (yang terakhir paling sedih)

Berbagai macam rasa yang bersatu di hati itu membuatku menyimpulkan bahwa aku sedang dilanda kejenuhan tingkat tinggi. Jenuh dengan semua kegiatan yang sangat rutin dan jenuh dengan soal-soal UTS kali ini yang super kacau. Untuk mengatasi kejenuhan itu, aku berencana untuk pergi karaoke dan jalan-jalan besok. (mumpung libur). Yak, ketika merancang rencana tersebut di kantin, hatiku belum juga terhibur. Padahal kalo dibayangin asik banget lho!!!! *coba aja bayangin! Asik kan?*

Sampailah omongan yang ga jelas di kantin tersebut diakhiri karena sudah malam, jelsy dan viny harus pulang ke kontrakan mereka. Jadilah aku bertambah ga jelas sendirian terlunta-lunta putus asa dengan hati yang masih berkecamuk. 

Lalu aku melangkahkan kaki menuju gedung E, kamarku berada di gedung itu. Sampai di E1, aku belok kanan karena mau menjemput si momon yang ternyata ketinggalan di kamar Nadya. Tok tok tok…. Pintu kamar nadya aku ketok dengan malas dan lunglai. Clek, terdengar suara kunci dibuka. Wajah ku menempel di pintu ketika nadya membuka pintu kamarnya. Diapun kaget melihat tampang ku yang seperti orang taka da harapan itu. 

Aku langsung masuk ke kamarnya dan menggapai tempat yang paling nyaman untuk tidur, kasur. Aku uring-uringan di atas tepat tidur nadya, sementara I hanya memangdangku prihatin. Aku mengeluhkan keadaan diriku saat ini dan terusdan terus mengeluh kalo hatiku sedang tidak tentram pada nadya. Lalu, aku terdiam dan mendengarkan lagu edcoustic yang tengah diputar nadya. Hatiku menjadi tenang.
Lalu tiba-tiba aku bangun dan duduk dengan sigap. Aku mengingat-ingat kembali kejadian hari ini. Apa saja yang aku lakukan. Akhirnnya aku menemukan penybab mengapa perasaanku tidak tenang. Ada yang aku tinggalkan dan tidak aku lakukan hari ini. Hanya hari ini aku tidak melakukan kebiasaan itu. Yak, aku menemukan penyebabnya. Ternyata keadaanku itu tidak jenuh. Itu tidak jenuh aku tau pasti. Hari ini adalah hari terlalaiku di minggu ini, itu sebabnya persaanku tidak tenang begini.

Semalam, aku berniat untuk puasa sunnat hari ini, tapi mataku baru terbuka pukul 05:55. Salat SUBUH TELAT!!!!!! Aku pun berlari ke kamar mandi untuk berwudhu dan bergegas salat subuh yang mungkin sudah di waktu dhuha. (tak ada tilawah).  Lalu, karena hari ini ujian jam 08:00 dan aku telat bangun, taka da dhuha dan alma’surat pagi hari ini. Dan aku kembali mengingat, salat zuhurku jam 13:30 telat juga, taka da tilawah lagi. Sedangkan ashar di awal waktu, tapi karena hari ini ada kelas MPK-S pukul 16:00 tidak ada tilawah dan alma’surat untuk ashar ini. Sepulang MPK-S aku nongkrong di kamar amel dan salat maghrib disana, tak ada tilawah maghrib ini. 

Lihatlah betapa kacaunya hari ini bagiku. Tak ada satupun kebiasaan yang aku lakukan pada hari ini. Tak ada tilawah 5 waktu hari ini. Tak ada alma’surat dan salat tepat waktu hari ini. Huaaaaaaaa… betapa celakanya aku hari ini. Itu sebabnya dari tadi hatiku tidak tenang.

Ternyata hatiku yang rapuh ini haus akan lantunan ayat-ayat suci dan zikir yang biasa aku lakukan. Hatiku sudah terikat oleh kebiasaan dan rutinitas tersebut. karena itu, sekalinya aku meninggalkan kebiasaanku maka hatiku akan galau dan berkecamuk tidak karuan. 

Hm,,,, menyadari hal itu, aku segera pamit pada nadya dan pergi ke kamarku. Lalu aku berwudhu dan merasakan atmofer yang berbeda dari tadi. Tenang sekali…. Ingin rasanya menangis… lalu aku menunaikan salat isya dan tilawah dua kali ipat dari target tilawahku tiap selesai salat *sebagai iqab*

Dan terjawablah keporak-porandaan hatiku hari ini. Ternyata penyebabnya adalah hari ini aku belum tiawah… *nangis deh*. Lalu aku memeberi tau tedok jawaban atas kegalauan hatiku hari ini. Dan dia berkata “patuiklah, makanan tohani nae alun cukuik lai” hahaha *kenapa aku ketwa ya?*

Begitulah sodara-sodara. Jika hati sudah terikat dengan kebiasaan-kebiasaan baik, maka jika sekali kita langgar kebiasaan tersebut maka ia (hati) akan memberontak dan menyebabkan seluruh badan ini lemas letih lesu lunglai.. *emang anemia?* pemberontakan hati itu sangat bermanfaat bagi kita. Karena hati ingin mengingatkan dan menyadarkan pemiliknya untuk selalu pada jalan yang benar
.
Pengalaman yang sangat mengharukan. Keterikatan hati. Semoga bermanfaat bagi yang baca. amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar