Minggu, 23 Desember 2012

nasehat




belajarlah dalam kesabaran Ayub ; berjalanlah bersama keberanian Ibrahim ; bacalah semesta melalui kecerdasan Sulaiman ; taklukan angkuh dunia melalui ketangguhan Musa ; himpunlah semua kebijaksanaan Yakub ; katakanlah kebenaran semerdu suara Daud ; kasihilah sesama sepenuh cinta Isa ; lalu masukilah kebeningan dirimu bersama ketakwaan Muhammad
perjalanan rasa - fahd djibran :”)

Jumat, 21 Desember 2012

-untuk-



“nae, lo udah dilamar ato belum?” saya kaget dengan pertanyaan teman tadi dan langsung merespon dengan “lamaran apa sih? gue kan masih belia?” Ternyata yang dimaksud teman saya dengan lamaran itu adalah untuk………..
ah, lupakan percakapan di atas. Sudah 2 minggu saya menjalani beberapa ujian, baik itu praktikum ataupun tulis. Selama 2 minggu ini juga bermunculan film2  Indonesia yang diangkat dari kisah novel2 best seller.. ya, film yang banyak bikin galau mahasiswa seperti teman2 saya (mungkin saya juga)
hari ini saya dan teman-teman dibuat terisak dengan film Habibie & Ainun. Mata kami dibuat bengkak karena banyaknya air mata yang memaksa lepas dari jeratan kelenjarnya.. 
lalu, kami membicarakan tentang jodoh. Ah, sebenarnya saya belum cukup umur untuk membahas soal ini.. tapi teman saya terus membicarakannya dan meminta saya untuk membuat sebuah tulisan untuknya…
Ini untuk teman yang lagi terusik pikirannya tentang “siapakah jodoh saya?” untuk Himella yang lagi terpukau dengan keromantisan Habibie pada Ainun
J O D O H - perjalanan rasa
jodoh barangkali semacam percakapan yang terhubung di telon genggam. Ada panggilan masuk. Ada panggilan keluar. Ada panggilan tak terjawab. Tetapi toh yang terpenting bukan seberapa banyak kita menelepon, ditelpon atau mendapatkan missed call. Perlu niat untuk melakukan sebuah percakapan-disamping perlu pulsa juga waktu yang cukup.
percakapan telpon genggam bukan bukan tentang ada atau tidak ada seseorang yang ingin kita hubungi atau menghubungi kita, tetapi tentang kesungguhan untuk saling terhubung dan memulai percakapan itu sendiri. Pilihlah tempat paling nyaman dan strategis agar sambungannya tak terputus-putus, kenali dan identifikasi lokasi lawan bicara agar tak kecewa menghubunginya “diluar jangkauan” atau saat “nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif”. Selanjutnya hanya tombol-tombol yang tersedia di depan mata, juga sebuah nama, sisanya pilihan ‘ya’ atau ‘tidak’

Selasa, 18 Desember 2012

....


ya„, tak perlu memaksa.. hanya perbaiki diri
 saja hingga mendekati sempurna… maka ia akan segera tiba… mengetuk pintu.. :)

Minggu, 16 Desember 2012

saatnya - perjalanan rasa



-Alia
kelak, akan datang juga, sendirian atau bersama-sama keluarga. Seorang laki-laki yang memarkirkan mobilnya tepat di depan halaman rumahmu, keudian turun dengan kemeja rapi yang agak kusut di bagian punggungnya
***
jika saat itu tiba, dari balik jendela, kamu akan melihatnya berdiri dan merapikan kerah kemejanya, lalu berjalan perlahan menuju pintumu. Maka dengarkanlah… Dengarkanlah, Alia suara langkah kakinya, ah suara langkah kakinya : Terdengar samar-samar dan bikin dadamu berdebar.
di sanalah kau akan tau bagaimana rasanya bila semesta bekerjasama untuk membuatmu bahagia- tapi malah bikin kamu deg-degan : Saat kamu justru bertanya apakah semua ini benar-benar nyata?
Tetapi demikianlah kamu dipaksa untuk percaya pada kenyataan paling istimewa yang entah bagaimana  caranya telah tersedia di depan mata. Maka setiap langkahnya semakin dekat ke pintumu, Alia, diam-diam ada yang bikin dadamu makin sesak. Ada sesuatu yang entah apa namanya sedang berusaha menyumbat pernapsanmu : Bikin kamu keringetan melulu. Lantas kamu kehilangan kendali pada syaraf senyummu sendiri : Yang begitu lama kamu tunggu, kini tengah duduk menunggumu di ruang tamu!

Maka berjaanlah dengan segenap perasaan itu, Alia, dan sambutlah senyumnya yang manis-tatap matanya yang puitis: dia sudah datang!

***

Alia, bersabarlah, kelak akan datang juga, sendirian atau bersama-sama keluarganya : Seseorang yang dengan penuh kerinduan akan kau panggil sebagai “jodoh”


[keadaan yang bakal terjadi 2 minggu lagi ke sepupuku…. dan aku (entah kapan bakal kejadian kayak gini) huaaaaaaaa… bukan galau ya, aku suka banget judul tulisan fahd djibran yang ini >.<]

Senin, 10 Desember 2012

Surabaya,6-9 Desember 2012

ternyata pikiran itueah harap2  merujuk pada kenyataan...
setelah terseok-seok menyelesaikan karya tuis dan mengirimkannya ke panitia AIC, aku dan temanku hanya bisa berharap untuk dipanggil dan mempresentasikan karya kami di Surabaya...

dan akhirnya kami dipanggil setelah harap-harap malu untuk mengatakan "kayaknya ita dipanggil deh"















hahaha,, senenga banget bisa diundang ke Surabaya, walaupun belum mendapat juara atas karya tulis, tapi setidaknya aku banyak 

Senin, 03 Desember 2012

idealis penyelaras


yah, biasalah orang yg belum tau passionnya dimana sering mencoba2 kuis yg entah benar atau tidak dengan kepribadiannya.. saya adalah orang itu. saya baru mencoba sebuah kuis tentang apa sifat sebenrnya yg saya miliki. dan hasilnya hampir semuanya benar.. entah kenapa...


Tipe Idealis Penyelaras dikenali dari kepribadiannya yang kompleks dan memiliki begitu banyak pemikiran dan perasaan. Mereka orang-orang yang pada dasarnya bersifat hangat dan penuh pengertian. Tipe Idealis Penyelaras berharap banyak pada diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka memiliki pemahaman yang kuat tentang sifat-sifat manusia dan seringnya menilai karakter dengan sangat baik. Namun mereka lebih sering menyimpan perasaan dan hanya mencurahkan pemikiran serta perasaan mereka kepada sedikit orang yang mereka percaya. Mereka sangat terluka jika ditolak atau dikritik. Tipe Idealis Penyelaras menganggap konflik sebagai situasi yang tidak menyenangkan dan lebih menyukai hubungan harmonis. Namun demikian, jika pencapaian sebuah target tertentu sangat penting bagi mereka, mereka dapat dengan berani mengerahkan seluruh tekad mereka hingga cenderung keras kepala. 

Tipe Idealis Penyelaras memiliki fantasi yang hidup, intuisi yang nyaris seperti mampu membaca masa depan, dan seringkali sangat kreatif. Begitu berkutat dengan sebuah proyek, mereka melakukan segala daya upaya untuk mencapai tujuan-tujuan mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka sering membuktikan diri sebagai pemecah masalah ulung. Mereka suka mendalami hingga ke akar permasalahan dan memiliki sifat ingin tahu alamiah serta haus akan pengetahuan. Pada saat bersamaan, mereka berorientasi praktis, terorganisir dengan baik, dan siap menangani situasi-situasi rumit dengan cara terstruktur dan pertimbangan matang. Ketika mereka berkonsentrasi pada sesuatu, mereka melakukannya dengan seratus persen – mereka sering begitu terbenam dalam sebuah pekerjaan sehingga melupakan hal lain di sekitar mereka. Itulah rahasia kesuksesan profesional mereka yang seringkali gilang gemilang.

Sebagai pasangan, tipe Idealis Penyelaras setia dan dapat diandalkan; hubungan permanen sangat penting bagi mereka. Mereka jarang jatuh cinta hingga mabuk kepayang dan juga tidak menyukai hubungan-hubungan asmara singkat. Kadang-kadang mereka sulit menunjukkan rasa sayang mereka dengan jelas sekalipun perasaan mereka dalam dan tulus. Dalam hal lingkaran pertemanan, semboyan mereka adalah: sedikit berarti lebih banyak! Sejauh menyangkut kenalan baru, mereka hanya dapat didekati hingga jarak tertentu; mereka lebih suka mencurahkan tenaga ke dalam pertemanan akrab yang jumlahnya sedikit. Tuntutan mereka kepada teman dan pasangan mereka sangat tinggi. Karena mereka tidak menyukai konflik, mereka akan diam sejenak sebelum menyuarakan masalah-masalah yang tidak memuaskan dan, ketika melakukannya, mereka berusaha sangat keras untuk tidak menyakiti siapa pun karenanya.


kuis ini saya ikuti di sebuah web : http://www.ipersonic.net/id/1.html yg saya ketahui melalui tweet salah seorang senior saya..

selamat mencoba :D

Minggu, 02 Desember 2012

hujan dan teduh


Kepadamu, aku menyimpan cemburu dalam harapan yang tertumpuk oleh sesak dipenuhi ragu.
Terlalu banyak ruang yang tk bisa aku buka.
Dan, kebersamaan cuma memperbanyak ruang tertutup.
Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan. Ya, jalanmu dan jalanku. Meski, diam- diam, aku masih saja menatapmu dengan cinta yang malu- malu.
Aku dan kamu, seperti hujan dan teduh. Pernahkah kau mendengar kisah mereka? Hujan dan teduh ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan.
Seperti itulah cinta kita. Seperti menebak langit abu- abu.
Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan…