Sepertinya sekarang matahari
mulai menemukan percaya dirinya untuk terus berada, bertengger di langit..
diantara awan-awan yang menipis diterpa sinarnya. Nyanyian burung-burung juga
mulai teredam, entah kenapa…sepertinya semilir angin membuatnya bisu. Sementara
daun yang tadi pagi kulihat masih hijau indah, kini mulai mengerang, tak tau
harus berlindung dimana. Matahari membuat permukaannya sedikit kecoklatan.
Aku masih
duduk..diam..mengamati… kamu berdiri persis di depanku… sejuk menjalar di
sekujur tubuhku. Entah bagaimana, kamu selalu menyejukkan. Didekatmu, aku
selalu menemukan semangat yang tadi hangus dibakar matahari.
“kamu tidak lelah?” tanyaku…
Kamu tak menjawab, hanya
menggelengkan kepala sambil tersenyum. Sebenarnya aku mencemaskanmu. Tapi setiap
kali aku bertanya, kamu hanya menggeleng lantas terus berdiri
didepanku..membisu..tak ada satu katapun yang keluar.
Aku mulai mencari kesibukan
yang bisa membuatku berhenti memikirkanmu. Maka aku mengambil salah satu novel
yang terjejer gagah di “kerajaan huruf” ku. Lantas aku terus membolak balik
halamannya, dan sesekali melirik ke arah mu yang masih berdiri. Kali ini
disampingku.
“apa kau baik-baik saja?” tanya
ku lagi
Kali ini aku sangat khawatir
denganmu..kau terlihat lelah sekali..
sudah..sudah cukup kali ini. biar hawa gerah matahari sesekali merasuki ku… maka
aku beranjak dari kenyamananku dan mendekat pada mu… sudah..sudah cukup… aku
memang tak akan nyaman jika tidak ada kamu.. tapi kali ini sudah…cukup…
Lalu aku menekan tombol off
yang ada di kaki mu… Ah… Depok kali ini panas sekali… semantara kipas angina telah
kumatikan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar